Memilih Yang Terbaik : Terapi Ozon Infus Atau Terapi Ozon Darah
Memilih antara terapi ozon darah atau terapi ozon infus sebenarnya merupakan suatu hal yang mudah, tetapi juga sebenarnya sulit, terutama jika Anda tidak memahami kondisi tubuh Anda sendiri. Cara yang paling mudah untuk menentukan terapi apa yang tepat untuk Anda adalah memulai pemahaman dari masing-masing komponen yang digunakan dalam terapi ozon yang akan Anda jalani.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari sekitar 55% plasma dan 45% sel, kebanyakan eritrosit, mampu bekerja sama dalam mengurangi sifat oksidan kuat dari dosis ozon yang terukur dengan baik. Terapi ozon darah dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, satu adalah Oksigenasi & Ozonasi Darah Ekstrakorporeal atau EBOO dengan konsep yang hampir serupa dengan proses cuci darah yang tidak menimbulkan ketergantungan, sedangkan yang lainnya adalah autohemoterapi, suatu teknik pengambilan darah dari pasien untuk kemudian ditransfusikan kembali bersama dengan oksigen.
Keduanya disinyalir sebagai terapi revolusioner karena memberikan dampak positif yang cukup instan, namun tidak menyebabkan ketergantungan walaupun dilakukan dalam jangka panjang
Terapi ozon didasarkan pada aktivasi darah menggunakan ozon dan menerapkan tekanan minimal yang diperlukan untuk merangsang reaksi tubuh dalam meningkatkan sistem antioksidan alami dengan meningkatkan suplai oksigen di dalam tubuh.
Namun, pada beberapa orang, menjalani terapi ozon darah mungkin dianggap sebagai pengalaman yang menakutkan, oleh karena itu mereka memilih alternatif lain yang menggunakan air infus beroksigen. Proses infus ini diklaim tidak terlalu menyakitkan & berisiko lebih rendah dibandingkan dengan terapi ozon darah. Sayangnya, keunggulan ini juga menghasilkan kelemahan lain, yaitu kurangnya interaksi antara oksigen dan darah yang terjadi di dalam tubuh.
Manfaat Terapi Ozon Darah
Karena dapat berinteraksi langsung dengan darah, terapi ozon darah terbukti memberikan efek positif yang lebih signifikan bagi kesehatan, antara lain:
- Sebagai pengobatan pelengkap atau tambahan, terapi ozon dapat membantu mengobati penyakit infeksi akut dan kronis, terutama karena bakteri, virus, dan jamur yang resisten terhadap antibiotik atau kemo. Ini adalah terapi suportif yang berguna secara klinis.
- Penyakit Kardiovaskular & Iskemik (iskemia jantung dan serebral)
- Gangguan degeneratif: terapi ozon darah membantu pasien pada fase awal demensia pikun. Di sisi lain, ini berpotensi berguna pada retinopati diabetik, retinitis pigmentosa, dan multiple sclerosis.
- Penyakit yang berhubungan dengan paru-paru seperti emfisema, asma, dan sindrom gangguan pernapasan akut. Ozonisasi darah dalam autohemoterapi dengan dosis ozon konsentrasi rendah mengurangi stres oksidatif kronis dan meningkatkan oksigenasi sehingga memberikan tambahan klinis yang penting untuk pasien ini.
- Sindrom metabolik. Pasien yang rutin melakukan terapi ozon membuktikan bahwa dosis rutin terapi ozon darah sangat bermanfaat, baik dicontohkan pada pasien diabetes tipe-2, juga menderita maag kronis yang tidak ada kecenderungan untuk sembuh. Hasilnya kadar gula darah lebih rendah & luka lebih mudah sembuh.
- Kanker metastatik yang kebal kemoterapi dan terapi kelelahan terkait kanker, terapi ozon membantu membangun sistem kekebalan untuk menginduksi apoptosis pada sel abnormal. Harap diingat bahwa terapi ozon harus diambil sebagai terapi tambahan, karena terapi ozon tidak memiliki aktivitas antitumor langsung pada kanker metastatik karena sel neoplastik resisten. Di sisi lain, itu bisa memiliki efek positif sebagai terapi tambahan di mana ada sitotoksisitas limfosit CD8 + analog terhadap sel tumor.
- Sindrom kelelahan kronis dan fibromyalgia, yaitu kelemahan otot yang berkelanjutan.
- Penyakit sel sabit, dimana terapi ozon tampaknya sangat berguna karena menghasilkan perbaikan klinis tanpa efek samping.
Dengan semua manfaat di atas, terapi ozon darah seperti EBOO atau autohemoterapi sepertinya terlalu sayang untuk dilewatkan, namun bukan terapi ozon infus beroksigen harus diabaikan sama sekali.
Manfaat Terapi Ozon Infus
Sesuai dengan namanya, terapi ozon infus dilakukan hampir serupa dengan proses infus pada umumnya dan menggunakan cairan saline yang steril. Terapi ozon infus beroksigen lebih baik untuk orang-orang yang:
- Di bawah 40 kilogram
- Anak-anak
- Mengalami anemia kronis
- Alergi terhadap gas ozon
- Menjaga stamina & kesehatan
- Memiliki kecenderungan untuk berdarah lebih dari biasanya.
Terapi ozon infus bekerja paling baik jika Anda memiliki kehidupan sehari-hari yang sibuk tetapi Anda perlu meningkatkan kualitas kesehatan Anda. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit dan tidak menimbulkan efek samping karena tidak mempengaruhi peredaran darah secara langsung.