Sering Disepelekan, Ternyata Wasir Sangat Berbahaya bagi Pria Ini
Tidak pernah terlintas sedikitpun dalam benak Ateng, seorang pasien dari penyehat Mr.Chai bahwa diagnosa wasir yang dideritanya ternyata merupakan awal dari kanker usus stadium 3.
“Seperti mimpi buruk di siang bolong,” kata Ateng.
Awal mula, Ateng hanya mengira itu hanyalah wasir biasa, membuatnya menyepelekan wasir tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, Ateng mulai merasa terganggu karena ia sama sekali tidak bisa duduk, buang air besar pun semakin jarang. Ketika berhasil buang air besar, darah menetes dengan cukup banyak. Istri Ateng yang semakin mencemaskan keadaan suaminya, mengajak Ateng untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Ternyata, hasil pemeriksaan membritahukan bahwa usus Ateng yang berhubungan dengan anus, mengalami pembusukan dan menghitam.
“Istri saya menangis sedih karena vonis itu.” Ateng bercerita dengan sedikit terbata. “Jalan satu-satunya adalah dengan memotong usus yang membusuk itu dan saya tidak akan bisa buang air besar dengan normal. Harus melalui kantung.”
Karena hendak mengambil keputusan yang besar, Ateng pun berdiskusi dengan keluarganya. Putri Ateng memberi saran untuk berobat integratif dengan harapan Ateng tidak perlu memotong ususnya. Akhirnya, keluarga mereka bertekad untuk mencoba untuk menemui Mr.Chai.
“Mr.Chai bilang, saya tidak perlu operasi jika perkembangan kesehatan saya bagus,” kata Ateng. Ia menceritakan bahwa Mr.Chai menyarankannya untuk mengambil terapi ozon berupa EBOO yang dikombinasi dengan herbal dan makanan organik.
Satu minggu setelah terapi ozon EBOO, wasir Ateng mulai mengempis dan sembuh. Perlahan-lahan Ateng mulai bisa buang air besar. “Pertama kali buang air besar, benjolan seperti tumor berwarna hitam keluar semua.” Ateng mengatakan, istrinya sangat bersemangat dan mulai optimis bahwa Ateng akan sembuh. Semangat istrinya juga menular pada diri Ateng.
“Terapi ozon EBOO ternyata sangat berdampak positif bagi kesehatan saya” lanjutnya tanpa ragu-ragu.
Ateng sendiri tidak membayangkan bagaimana jika waktu itu ia memutuskan untuk memotong ususnya. Seumur hidupnya akan ia habiskan dengan membawa kantong berisi kotoran kemana-mana.
“Jelas itu akan sangat memalukan dan menganggu, syukurlah saya tidak melakukannya.” Kata-kata ini disetujui oleh istri dan anak-anak Ateng. “Saya bersyukur sekali bertemu dengan Mr.Chai, semoga saya bisa sembuh seutuhnya.”
Terakhir kali, Ateng berpesan, jangan menyepelekan wasir jika tidak mau bernasib seperti dirinya. Semakin cepat wasir ditangani, semakin baik karena wasir dapat menjadi gejala penyakit berbahaya.