Ozon, sebuah Penyembuh Revolusioner Yang Tersembunyi
Terapi ozon adalah suatu pengobatan alternatif yang menggunakan senyawa tri atom oksigen atau ozon dengan tujuan menambah kadar oksigen di dalam tubuh. Terapi ini telah digunakan selama lebih dari satu abad dan penggunaannya terbukti relatif aman, hasilnya konsisten dan efek samping yang minimal. Keberadaan ozon di alam dapat dirasakan sebagai udara segar yang biasanya muncul setelah hujan.
Para peneliti percaya bahwa ozon memiliki efek terapeutik. Studi di laboratorium menunjukkan, ozon dapat menghambat pertumbuhan virus, bakteri, protozoa, dan jamur dengan sifat oksidasi yang kuat. Terapi ozon ini dapat menstimulasi metabolisme oksigen serta mengaktifkan immunitas tubuh.
Ada banyak metode untuk melakukan terapi ozon. Umumnya gas ozon dimasukkan ke dalam tubuh secara langsung, yaitu melalui:
- Intramuscular (suntikan ke dalam otot)
- Intravena (suntikan ke pembuluh darah)
- Langsung ke jaringan tubuh yang memerlukan ozon.
Terapi Ozon untuk Pengobatan Nyeri Punggung Bagian Bawah
Suntikan gas ozon diduga bermanfaat bagi penderita nyeri punggung bagian bawah akibat saraf terjepit. Efek ini terkait dengan efek ozon yang memiliki sifat anti inflamasi dan antioksidan yang efektif.
Sebuah studi menunjukkan bahwa terapi ozon yang dilakukan bersama dengan fisioterapi memberikan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah nyeri saraf pada pasien hernia saraf tulang belakang. Studi lain menunjukkan perawatan injeksi oksigen atau yang dikenal sebagai infus ozon yang ditambah dengan injeksi kortikosteroid juga menunjukkan efek penghilang rasa sakit yang baik. Intensitas rasa sakit yang berhasil diatasi oleh terapi ini hampir setara dengan pasien saraf terjepit yang menjalani operasi tulang belakang.
Terapi Ozon untuk Pengobatan Tumor dan Kanker
Pada penelitian di laboratorium oleh Clavo et al., (2018), kadar ozon dengan konsetrasi tertentu dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, kanker payudara, dan tumor rahim. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terapi ozon dapat meningkatkan efek kekebalan tubuh dalam melawan sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh serta mengurangi dampak negatif dari obat-obatan kimiawi.
Terapi Ozon untuk Perawatan Luka Diabetes
Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah luka yang susah sembuh karena kadar gula yang tinggi menghambat proses penyembuhan luka. Luka diabetes ini lama kelamaan dapat menyebabkan borok yang terinfeksi dan cepat meluas, bahkan dapat mengakibatkan amputasi jika jaringan yang terinfeksi sudah tidak tertolong.
Terapi ozon disertai perawatan luka dan antibiotik pada penderita diabetes memberikan efek terapi yang lebih baik dalam penyembuhan luka jika dibandingkan dengan pemberian antibiotik saja. Luka karena diabetes setelah mengalami terapi ozon akan lebih cepat menutup (Wainstein et al., 2011). Efek ini diduga terkait kemampuan terapi ozon dalam membantu menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh yang luka, serta mengurangi peradangan.
Terapi Ozon untuk Pengobatan Gigi
Al Alpan dan Bakar (2018) menyodorkan bukti bahwa terapi ozon telah terbukti efektif dalam membasmi bakteri, virus, dan jamur yang ditemukan di dalam akar gigi yang terinfeksi. Nagayoshi et al., (2004) juga turut membuktikan bahwa dalam konsentrasi 0.5–4 mg/L, air dengan kandungan ozon dapat membunuh kultur bakteri murni dari Porphyromonas endodontalis dan Porphyromonas gingivalis dengan efektif. Kedua bakteri ini bertanggung jawab terhadap gangguan kesehatan mulut, yaitu infeksi gusi yang dapat berakibat hancurnya tulang rahang apabila tidak segera ditangani.
Terapi Ozon untuk Pengobatan Penyakit SARS
Sunnen (2003) mengungkapkan bahwa ozon dengan molekulnya yang kaya energi dipercaya memiliki potensi dalam pengobatan penyakit SARS (penyakit saluran pernapasan akut). Dalam kasus ini, ozon dapat dipraktikkan sebagai terapi tunggal, atau secara realistis diterapkan sebagai upaya tambahan selain pengobatan standar. Dan diyakini bahwa, tidak seperti anti virus yang ada saat ini, terapi ozon akan lebih efektif untuk semua jenis tipe dan sub tipe virus penyebab SARS.
Daftar Pustaka
Aysan Lektemur Alpan and Olcay Bakar (July 4th 2018). Ozone in Dentistry, Ozone in Nature and Practice, Ján Derco and Marian Koman, IntechOpen.
Clavo B, Santana-Rodríguez N, Llontop P, Gutiérrez D, Suárez G, López L, Rovira G, Martínez-Sánchez G, González E, Jorge IJ, et al. 2018. Ozone Therapy as Adjuvant for Cancer Treatment: Is Further Research Warranted? Evid Based Complement Alternat Med. 2018; 2018:7931849. Epub 2018 Sep 9.
Nagayoshi M, Fukuizumi T, Kitamura C, Yano J, Terashita M, Nishihara T. Efficacy of ozone on survival and permeability of oral microorganisms.2004. Oral Microbiology and Immunology. 2004;19(4):240-246. DOI: 10.1111/j.1399-302X.2004.00146.
Sunnen, Gerard, V., M.D. 2003. SARS and Ozone Therapy: Theoretical Considerations.Accessible through the www.O-zone.cc/bookch/ch21.
Wainstein J1, Feldbrin Z, Boaz M, Harman-Boehm I.2011. Efficacy of ozone-oxygen therapy for the treatment of diabetic foot ulcers. Diabetes Technol Ther. 2011 Dec;13(12):1255-60. doi: 10.1089/dia.2011.0018. Epub 2011 Jul 13.