Melawan Diabetes Dengan Ozon, Bisakah Sembuh?
Mendengar kata diabetes, impresi awal kita adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah. Kadar gula yang melebihi ambang batas normal ini disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). .Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Diabetes secara umum diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II. Diabetes tipe I adalah diabetes yang muncul karena pengaruh faktor genetik, sedangkan diabetes tipe II adalah diabetes yang muncul karena pengaruh pola hidup yang tidak sehat. Selain kedua tipe ini, ada juga diabetes kehamilan, namun diabetes kehamilan dapat kembali normal setelah sang ibu selesai mengandung bayinya.
Gejala diabetes umumnya sulit terdeteksi. Namun demikian ada beberapa ciri-ciri yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan terjadinya diabetes. Mengacu pada Kementerian Kesehatan Indonesia, gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
- Pada Diabetes Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
- Pada Diabetes Tipe II gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe ini seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
Sebagaimana tertulis pada paragraf pertama, jika diabetes tidak ditangani dengan baik, maka ragam komplikasinya dapat mengancam kelangsungan hidup penderitanya. Salah satu komplikasi yang seringkali menjadi momok yang begitu menakutkan bagi penderita diabetes adalah luka yang tidak kunjung sembuh dan berisiko terjadinya amputasi bagian tubuh yang mengalami infeksi. Untuk mempelajari efek ozon terhadap luka pada penderita diabetes, Bocci et al., (2009) melakukan penelitian dengan melibatkan penggunaan ozon dalam air dan minyak yang digunakan selama merawat luka penderita. Hasilnya, luka penderita diabetes berangsur membaik karena ozon memiliki efek desinfektan dan menstimulasi proses penyembuhan.
Daftar Pustaka
Bocci V, Borrelli E, Travagli V, Zanardi I. 2009. The ozone paradox: ozone is a strong oxidant as well as a medical drug. Med Res Rev. 2009;29:646–682.
Kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus