Benarkah Stop Makan Nasi Membuat Anda Kurus?

Best Ozone Therapy in Bali

Benarkah Stop Makan Nasi Membuat Anda Kurus?

Diet dengan menggunakan semboyan “Stop Makan Nasi Demi Berat Badan Ideal” sepertinya sudah melekat dengan kuat dalam prinsip pelaku diet saat ini. Tidak makan karbohidrat memang akan membuat orang menjadi lebih langsing dengan cepat. Hal ini terjadi karena banyak air yang terlepas dari tubuh.

            Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat anda menghentikan kebiasaan makan nasi dalam makanan keseharian anda. Pada saat yang sama anda  juga menyiksa tubuh, karena tidak memakan makanan karbohidrat dalam jangka panjang, akan menyebabkan kekurangan gizi. Hal itu juga bisa menyebabkan hipoglikemia, kulit pucat, peningkatan kerontokan rambut, menstruasi tidak teratur, penurunan kekebalan tubuh dan banyak lainnya. Ketika mencapai keluhan kesehatan seperti ini, biasanya para pelaku diet akan mempertimbangkan untuk kembali makan secara normal. Sayangnya, menurut beberapa data, tingkat rebound diet bisa mencapai 41%. Setelah anda kembali ke kebiasaan makan normal dan mulai makan makanan pokok, tubuh anda akan cepat kembali gemuk. Begitu banyak orang mengalami fenomena seperti itu, dengan tidak makan makanan pokok misalnya, akan menurunkan berat badan sekitar 5 kg, namun ketika pola makan kembali normal bisa naik ke 8 kg.

Karena itu, bahkan jika setiap orang ingin menurunkan berat badan, mereka harus mengganti makanan pokok. Makanan pokok seperti nasi putih, mie putih dan roti kukus terlalu halus dan mudah untuk menambah berat badan. Makanan-makanan pokok yang memiliki kalori yang lebih rendah dan  menghasilkan rasa kenyang yang lebih kuat, dapat dijadikan alternatif pengganti nasi. Contohnya adalah gandum, soba, jagung, kentang ungu, ubi dan akar teratai.

Pada umumnya, orang dewasa yang sehat dianjurkan menerima asupan karbohidrat 300-400 gram per hari. Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau menjadi 150-200 gram. Pengurangan karbohidrat tentu harus anda sesuaikan dengan pola aktivitas sehari-hari dan dilakukan secara perlahan dalam hitungan mingguan atau bulanan. Anda perlu menghindari menurunkan asupan karbohidrat terlalu banyak jika anda aktif bergerak dengan intensitas yang cukup tinggi. Terlalu sedikit karbohidrat dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan dapat menghilangkan massa otot. Penurunan asupan karbohidrat juga harus diimbangi dengan asupan protein dan serat yang mencukupi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ozone Therapy by Mr.Chai