Aterosklerosis : Penyebab Penyumbatan Jantung
Aterosklerosis merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di negara-negara berkembang. Dengan manifestasi utama infark miokard dan stroke, aterosklerosis menjadi penyebab kematian utama di negara berkembang. Secara umum, aterosklerosis dikenal sebagai “pengerasan pembuluh arteri”yang berasal dari bahasa Yunani athere-, berarti “bubur” dan -skleros, berarti “mengeras”.
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya aterosklerosis, dianataranya faktor risiko yang tidak dapat dimodikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi diantaranya usia lanjut, laki-laki, dan riwayat penyakit jantung koroner pada keluarga derajat pertama di usia muda (sebelum usia 55 tahun untuk laki-laki dan sebelum 65 tahun untuk perempuan). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi kadar dan komplikasi lemak di sirkulasi yang tidak diinginkan (dislipidemia), merokok hipertensi, diabetes mellitus, dan kurangnya aktivitas fisik dan obesitas.
Gejala dan Komplikasi Aterosklerosis
Aterosklerosis awalnya tidak menimbulkan gejala, namun ketika pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup hingga tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ tubuh, keluhannya baru akan mulai terasa. Aterosklerosis dapat terjadi dimana saja dan menimbulkan komplikasi yang berbeda-beda.
Aterosklerosis pada jantung
Aterosklerosis pada jantung bisa menyebabkan serangan jantung dan penyakit jantung koroner. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu:
- Nyeri dada seperti ditekan atau diremas
- Nyeri atau tekanan pada pundak, lengan, rahang, atau punggung
- Gangguan irama jantung
- Sesak napas, berkeringat, dan gelisah.
Aterosklerosis pada tungkai
Aterosklerosis pada bagian tungkai kaki maupun lengan dapat menimbulkan penyakit arteri perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Nyeri, kram, hingga mati rasa pada area lengan maupun tungkai
- Nyeri saat berjalan dan mereda setelah beristirahat
- Tungkai bagian bawah terasa dingin
- Luka di jempol, telapak, atau kaki tak kunjung sembuh.
Aterosklerosis pada otak
Apabila pengerasan pembuluh darah di otak terjadi, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke yang ditandai dengan gejala berupa:
- Mati rasa hingga lumpuh pada salah satu sisi wajah, lengan, atau tungkai.
- Kebingungan dan sulit untuk dapat berbicara dengan jelas.
- Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata.
- Kehilangan koordinasi dan keseimbangan.
- Pusing dan sakit kepala berat.
- Sulit bernapas dan kehilangan kesadaran.
Pengobatan Aterosklerosis
Untuk mengobati aterosklerosis dapat dilakukan melalui tiga hal, yaitu perubahan gaya hidup, obat-obatan, serta terapi atau perawatan medis.
Perubahan gaya hidup sehari-hari memegang peranan penting dalam mengurangi atherosklerosis. Penderita dianjurkan untuk lebih sering berolahraga guna meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol.
Selain menyarankan perubahan gaya hidup, dokter juga dapat memberi obat-obatan untuk mencegah arterosklerosis bertambah buruk.
Terapi Ozon, Mengobati Aterosklerosis dengan Cepat dan Efektif
Terapi ozon EBOO (Extracorporeal Blood Oxygenation and Ozonation) merupakan suatu metode terapi pembersihan darah dengan menggunakan gas ozon dan filter steril. Terapi ozon diperoleh dari pemrosesan oksigen murni dari sebuah alat yang dinamakan ozon generator. Dalam tubuh ozon dipecah menjadi O2 dan O dimana O2 dipakai untuk metabolism tubuh, dan atom O bertugas mengoksidasi plak-plak pembuuh darah dan berbagai mikroorganisme pathogen.
Dengan adanya pembersihan plak-plak yang ada pada dinding pembuluh darah oleh ozon, dapat mencegah terjadinya sumbatan pada pembuluh darah dan melancarkan aliran oksigen, sehingga memperbaiki fungsi dan peredaran darah dalam otak. Ozon juga dapat meningkatkan elastisitas sel darah merah, sehingga pada saat pertukaran oksigen, sel darah merah akan lebih mudah melalui pembuluh darah yang lebih kecil dan mempercepat terjadinya pertukaran O2-CO2. Oleh karena itu, sangat penting peranan terapi ozon dalam pencegahan aterosklerosis sehingga dapat mencegah terjadinya infark miokard dan juga stroke.