Katanya Berbahaya, 6 Efek Samping Terapi Ozon Yang Perlu Anda Tahu

Best Ozone Therapy in Bali

Katanya Berbahaya, 6 Efek Samping Terapi Ozon Yang Perlu Anda Tahu

efek samping terapi ozon

Saat mendengar tentang terapi ozon, tidak jarang kita merasa khawatir dengan efek samping terapi ozon yang ditimbulkan. Apalagi di luar sana, pro dan kontra mengenai efek samping terapi ozon seolah tidak ada habisnya.

Ada yang mengatakan bahwa terapi ini berbahaya, namun ada juga yang mengalami kesembuhan setelah menjalani terapi ozon. Keluhan seperti pusing adalah hal yang paling sering dijumpai sebagai efek samping terapi ozon. Namun ada juga yang berpendapat bahwa terapi ozon membantu untuk mendapatkan kualtias hidup yang lebih baik.

Kontroversi Mengenai Efek Samping Terapi Ozon

Di Indonesia data dan praktik mengenai terapi ozon masih sedikit dikarenakan  terapi ini belum banyak dikenal. Selain itu, jika gas ozon tidak digunakan dalam dosis dan perawatan yang benar ozon juga bisa menjadi polutan jika bercampur dengan hidrokarbon (seperti misalnya karbondioksida) dan nitrogen oksida hasil buangan kendaraan bermotor dan industri.

Para ilmuwan sejauh ini sangat terfokus perhatiannnya pada fakta tersebut, bahwa ozon bisa menjadi iritan (pengganggu) bagi paru-paru jika dihirup dalam jumlah besar. Serta sampai saat ini masih banyak keraguan dari praktisi kesehatan mengenai terapi ozon. (Viebahn and Hansler ,2002 dan Widowati ,2010). Efek samping terapi ozon juga dinilai berisiko jika tidak dilakukan oleh para ahlinya. Risiko yang paling sering dibahas sebagai bahaya terapi ozon adalah adanya emboli dalam darah, hal ini terjadi apabila proses penyaluran gas ozon tidak dialirkan melalui alat filtrasi gelembung udara.

Efek samping terapi ozon lainnya yang membuat desas-desus bahwa terapi ozon berbahaya adalah pasien akan merasakan pusing dan sesak jika langsung diberikan dosis tinggi. Bahaya terapi ozon sebenarnya sangat mudah untuk dihindari, selama prosesnya dilakukan oleh para tenaga medis atau praktisi berpengalaman. Jika dilakukan sendiri, terapi ozon berisiko melukai sistem pernafasan karena sifat gasnya yang irritatif.

Penelitian Mengenai Efek Samping Terapi Ozon

Di lain pihak, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terapi ozon memiliki potensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sebuah studi in vitro mengungkapkan bahwa terapi ozon memiliki sifat anti bakteri dan dapat mematikan mikroorganisme (Borges et al., 2017). Diikuti oleh beberapa penelitian lain, secara garis besar efek samping terapi ozon memberikan hasil yang positif.

Mempercepat penyembuhan luka

Luka jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi. Pada penderita diabetes, kondisi luka akan semakin diperparah dengan tingginya kadar gula dalam darah yang menjadi media perkembanganbiakan bakteri. Berbagai jenis bakteri yang ditemukan pada LKD yaitu bakteri gram positif seperti :

  • Staphylococcus aureus,
  • Staphylococcus saprophyticus,
  • Staphylococcus epidermidis
  • Streptococcus pneumonia,
  • Proteus spp,
  • Enterobacter spp,
  • Pseudomonas spp,
  • Escherichia colidan
  • Citrobacter spp

Efek samping pemberian terapi ozone pada daerah luka, yaitu mampu mengurangi lama perawatan, menurunkan rasio amputasi, memiliki efek pembersihan (debriding) tanpa rasa sakit, mengurangi bau pada luka infeksi dan adanya jaringan nekrotik, pada terapi yang dilakukan dalam waktu yang lama, terapi ozon dapat menghilangkan peradangan dan menciptakan kondisi optimal untuk penyembuhan akibat efek bakterisida yang bermanfaat pada pengurangan frekuensi, biaya, dan komplikasi penggunaan antibiotik (Fathi, Mawsouf, & Viebahn-hansler, 2012).

efek samping terapi ozon pada 
penyembuhan luka
Sumber gambar : Pexels.com

Meningkatkan kesuburan

Gas ozon bersifat antiseptik sehingga banyak dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan organ intim kewanitaan. Terapi ozon dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam liang sanggama, lalu gas dihembuskan dengan kecepatan rendah untuk menyingkirkan bakteri-bakteri yang berisiko mengurangi kesehatan alat reproduksi. Terapi ini tidak menimbulkan rasa sakit maupun tidak nyaman dan diklaim tidak menyebabkan efek samping.

Terapi ozon untuk daerah kewanitaan ternyata memberikan hasil yang positif. Dalam penelitian yang dilakukan oleh D. Mello., et al (2019) 100% dari 56 pasien yang mengalami terapi ozon terbebas dari gejala vaginitis.

Sedangkan pada laki-laki, terapi ozon dapat membantu untuk mengurangi stress oksidatif dan melindungi testicular tortion yang memproduksi sperma. Terapi ozon juga meningkatkan kualitas sperma yang diproduksi (Merhi, et al., 2019). Dengan adanya efek kesehatan pada bagian reproduksi, maka sangat memungkinkan untuk menjadikan terapi ozon sebagai terapi alternatif program kesuburan. Beberapa pasien yang mengunjungi Chai Natural Clinic telah terbukti berhasil menambah keturunan.

Baca juga : Berhasil Hamil dengan Terapi Ozon

Meringankan gejala autoimun

Dalam observasi para pasien yang menjalani terapi ozon di Bali bersama kami, dampak negatif gejala autoimun atau gangguan fungsi kekebalan tubuh dapat menurun hingga 80%, bahkan pasien yang mengalami psoriasis dengan ruam merah di sekujur tubuhnya, berhasil sembuh dalam 4 kali terapi ozon metode extracorporeal.

Hal ini disebabkan karena oksigen tingkat tinggi yang disalurkan selama terapi dapat membantu tubuh lebih rileks & menurunkan kadar stress yang menjadi salah satu pemicu terjadinya reaksi autoimun. Selain itu metode extracorporeal juga secara aktif menyaring zat-zat alergen melalui filter khusus.

Detoksifikasi alias membersihkan racun tubuh

Di zaman modern ini, hampir mustahil rasanya untuk terbebas dari polusi dan racun-racun akibat gaya hidup sehari-hari. Polusi dan zat beracun inilah yang akan mengganggu kesehatan anda. Dengan terapi ozon yang merupakan antioksidan kuat, zat-zat beracun yang memicu oksidasi ini dapat dikurangi dampaknya. Bahkan jika anda melakukannya dengan rutin, kadar polusi dan zat beracun di dalam tubuh akan berkurang dengan drastis.

Di beberapa teknik terapi ozon seperti Extracorporeal Blood Oxygenation & Ozonation atau yang lebih mudah disebut sebagai EBOO, terapi ini menggabungkan penambahan oksigen dalam darah sekaligus memisahkan molekul molekul sisa metabolisme tubuh seperti asam urat dan plak lemak dari dalam darah sehingga jika dilakukan secara konsisten, terapi ini dapat memberikan hasil yang menggembirakan bagi kesehatan.

Mengurangi Risiko Serangan Jantung

Terapi ozon dapat membantu menurunkan serangan jantung berulang dan mengurangi risiko infraksi atau matinya jaringan akibat kekurangan oksigen atau aritmia yang merupakan penyakit jantung akibat tidak normalnya irama detak jantung. Dalam sebuah studi yang dilakukan di tahun 2017, pasien serangan jantung yang diberikan terapi ozon mengalami perbaikan secara signifikan.

Ozon juga dapat meningkatkan elastisitas dan metabolisme sel darah, mengurangi kekentalan dan pembekuan darah. Dengan meningkatkan oksigen di dalam aliran darah, tentu saja risiko matinya pembuluh darah akibat kekurangan oksigen juga berkurang.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Konsentrasi ozon yang diberikan ke dalam tubuh melalui darah akan terpecah menjadi O2 (oksigen) dan O atau atom tunggal. Oksigen bermanfaat bagi kelangsungan hidup sel, merangsang dan mengoptimalkan seluruh fungsi organ tubuh, termasuk juga pelepasan berbagai macam hormon utama seperti human growth hormone yang berguna sebagai anti-aging.

Dengan terapi ozon, oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh terpenuhi, membuat pembentukan sistem kekebalan tubuh meningkat. Bayangkan jika Anda telah mengonsumsi makanan yang penuh nutrisi, kemudian tubuh Anda yang telah memiliki kadar oksigen yang cukup melalui terapi ozon dapat membantu memaksimalkan tingkat penyerapan di dalam tubuh.

Sudah tidak asing lagi, jika para pakar seringkali menyampaikan bahwa untuk meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh, maka tubuh memerlukan oksigen yang lebih banyak. Salah satu caranya adalah dengan melakukan olahraga. Saat Anda melakukan olahraga, tubuh akan mengalami stress yang sehingga akan merespons dengan mengambil lebih banyak oksigen yang tersedia, namun Anda tidak perlu khawatir, stress yang dialami tubuh saat berolahraga adalah stress yang baik.

Sayangnya, di kondisi perkembangan zaman dimana kualitas udara sudah semakin tercemar, oksigen pun semakin sulit untuk didapatkan. Alternatifnya, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan oksigen murni melalui terapi ozon.

Pasien-pasien yang menjalani terapi ozon mayor misalnya, dapat mengalami penurunan lemak visceral, atau lemak yang melapisi organ-organ tubuh sebesar 8% dalam periode waktu 6 bulan. Lemak visceral alias lemak yang meliputi organ organ tubuh secara berlebih dapat membahayakan kesehatan karena mengganggu fungsi dari organ tubuh tersebut, bahkan risiko terbesarnya adalah kematian.

Jika anda memiliki pertanyaan seputar terapi ozon, silakan menghubungi kami disini atau anda dapat menekan kolom percakapan di sebelah kanan bawah untuk berbicara langsung dengan layanan pelanggan.

2 Responses

  1. Paulus tjiptadi berkata:

    Saya mau terapi

Comments are closed.

Ozone Therapy by Mr.Chai